Rabu, 21 Januari 2009


"The BesT CreW" begitulah team yang selalu membuat aku lebih percaya diri dan lebih tangguh di dalam menghadapi pekerjaan dengan segala rutinitas dan tanggung jawabnya. Sebutan itu rasanya cocok sebab kami memang demikian adanya (huahauahua....nyombong).
Pertama kali aku mengenal dunia tulis menulis adalah saat aku bekerja di sebuah penerbit "MM.Corp" atau lebih dikenal dengan "Progres Publishing". Disanalah aku mulai menapaki karierku sebagai orang yang berkutat dalam dunia tulis menulis. Dengan atasan yang juga penulis "Mayon Soetrisno" (almarhum), menjadikan aku lebih banyak tahu tentang bagaimana menciptakan sebuah karya. Beliaulah yang pertama kali memberi kepercayaan kepadaku untuk bisa seperti sekarang ini.
Kalau diingat-ingat, pertama kali aku mulai bersentuhan di dunia buku adalah dengan menerjemahkan 7 komik berbahasa Inggris. Saat itu beliau (almarhum Pak Mayon) tersenyum kepadaku sambil menyerahkan tugas tersebut. Dalam waktu sebulan kelar (maklum anak baru...menjadikan aku lebih semangat hehehehe...). Dari situlah kemudian aku diberi kepercayaan mengoreksi kalimat demi kalimat, lalu kembali menerjemahkan buku-buku berbahasa Inggris ke Indonesia, sekaligus dikoreksinya, sesudah itu membuat back cover.
Dari back cover yang aku buat itulah kemudian Pak Mayon memberi aku pekerjaan sebagai rewriter (membuat naskah mengenai tokoh-tokoh ternama di Indonesia dan sejarah kehidupan Bung Hatta). Alhamdulilah sejak saat itu aku mulai percaya diri membuat tulisan dengan tema dan keinginanku sendiri. Alhasil Pak Mayon pun menyetujuinya, dan semangat selalu aku dapatkan dari teman-teman yang aku sebut tadi sebagai The BesT Crew. Hingga kini, meskipun kami sudah terpisah tidak lagi berada dalam satu atap perusahaan, hubungan dan ikatan batin kita tetaplah terasa. Kami masih bisa merasakan betapa kangen atas suasana yang pernah tercipta di masa lalu.
Canda, tawa, tercipta. Meski terkadang diselingi dengan adu mulut karena pekerjaan tak menjadikan kami berambisi untuk saling menjatuhkan. Kami tetaplah 1 team sekalipun tak lagi ada pekerjaan, kami tetap satu team dalam kekuatan batin.
Bersama posting ini atas namaku sendiri aku mengucapkan banyak terimaksih kepada semua orang yang sudah menjadikan aku mampu berkarya. The best crew menjadi bagian yang tak akan terpisahkan dari kehidupanku.
Dan inilah kenangan yang sempat aku abadikan, semoga menjadi kekuatan cinta dan sayang untuk tetap menjaga ikatah batin dan tali silaturahim di antara kita.



Inilah alm. Bp. Mayon Soetrisno, sang arsitek MM.CorP. Banyak karyanya yang mampu membuat pembacanya terkesima. Pada zaman ORBA dulu beberapa karyanya pernah dibredel pemerintah karena dianggap "berbahaya". Karya fenomenalnya antara lain Cermin Retak Soekarno, Banda Neira, Fijar-Fijar Kekuasaan, Jaring-Jaring Kekuasaan, Di Bawah Pusaran Soekarno, Senja Merah di Veking, dsb.


Mr. Asep Hidayat, sang Pemimpin Redaksi alias Manager Produksi (hehehe...manager..atau mana kere...:)). Lelaki yang cukup bersahaja, jujur meski seringkali iseng (terutam,a mengisengi aku...hahaha), seringkali menjadi tempat curhat. Semoga bapak yang satu ini tetap menjadi bapak yang baik untuk "kami" dan untuk kleuarganya....AMin! (I miz u...dad!)


Pak Slamet yang kini sudah bergelar Haji (assalamualaikum pak haji!). Manager keuangan, si sabar yang selalu melayani kasbonnya anak-anak (maaf pak asep...jangan tersinggung ya). Senyum manisnya kerap membuat kami damai saat menunggu datangnya gajia